Kamis, 23 Januari 2014

Aku Ada Disana


                Jam menunjukkan pukul 16.00 WIB, kami pun bergegas mengakhiri tugas kami hari ini. Ini yang ditunggu memang. Akhirnya kami bisa melangkahkan kaki keluar dari tempat ini, yang berarti praktek kami sudah berkurang satu hari. Ada yang berbeda hari ini : Kami yang tidak biasa pulang berempat, kali ini berjajar seperti girl band dipinggir jalan, berjalan sambil sesekali bercanda, kemudian beberapa kendaraan yang membunyikan klaksonnya karena kami berjalan terlalu ke tengah. Padahal jelas-jelas arah untuk pulang berbeda. Tidak biasanya juga sepedah yang biasa aku dan temanku naikki parkir diluar tempat praktek. Entahlah, teman-teman hari ini sedikit lain memang.

Jumat, 10 Januari 2014

Catatan Hujan

            Tak ada yang menarik malam ini, rintikan hujan yang peragu dan juga tetesan yang membasahi buku-buku di kamar bagai nada-nada yang mengalun  pemecah kesunyian. Tinggalah jari-jari yang menari-nari di atasnya. Hanya sependar cahaya yang tersisa  di ruang ini. Dengan Ibu yang terlebih dulu berbaring sambil terus menarik selimutnya, tak lupa adik yang membungkus badannya rapat-rapat bagai tokoh kartun serial negeri Sakura. Ah, tak ubahnya mengulang malam sebelumnya memang. Saya yang terbiasa tidur setelah semua penghuni rumah terlelap, harus  bertemu sepi lagi, kemudian menjadikannya teman di penghujung malam entah sampai kapan?  Biarpun hari esok adalah money day ( Monday), tetapi saya malah memilih insomnia menikmati malam sunyi. Memikirkan hal yang seharusnya tidak lagi dipikirkan, karena tak memiliki hak lagi. Bagaimana bisa saya katakan demikian?