Jumat, 23 Oktober 2015

Ber(sepeda)



"Kami ini sepasang kaki, kami mengayuh tungkai sepeda, ya mengayuh saja..."

Kami ini sepasang kaki. Kami mengayuh tungkai sepeda. Kiri dan kanan bergantian, sesekali berjeda. Semakin laju sepeda kami semakin kami tak tahu ke mana kami menuju. Kami hanya sepasang kaki, bukan pemegang kendali. yang kami tahu hanya membuat sepeda kami lancar meluncur maju. Kadang kami membawa penumpang, sebongkah pantat, sekarung kentang, atau bebek calon santapan yang di dapatkan di dalam keranjang. Kalau kami boleh memilih, kami lebih suka membawa telur. Kami bahagia membayangkan telur itu kelak menetas menjadi ayam yang kelak bertelur pula. sekenario lingkar kehidupan. Kami tak bahagia membayangkan telur itu busuk atau punah di piring sarapan manusia. Tapi kami tidak bisa terlalu memilih. Kami ini sepasang kaki. Kami mengayuh tungkai sepeda. Mengayuh saja*

*AZ