Kutulis surat ini untukmu
Pak Menteri,
Lalu aku bertanya pada
pensil serta buku-buku pelajaranku
tetapi pertanyaanku
semakin mengabur
dan aku masih mencari
disela-sela embun yang semakin mengental
Embun pun enggan
menjawab
Sementara pagi ini
ketidaksamaan merajaiku
Pak Menteri,
Aku mengirimkan surat
untukmu dan bertanya :
Pada kawan-kawan yang
merapatkan meja serta kursi belajarnya
Apa yang bisa engkau
pahami
dari dua puluh bungkus
persoalan yang harus kami pecahkan,
dari dua puluh bungkus
angka-angka yang harus kulumat,
dari dua puluh bungkus
rumus-rumus yang semakin putus
Sedangkan kami tanpa
pendidikan yang seimbang,
Seperti rak-rak buku
yang semakin kusut dan susut
Dan bahkan tak satupun
yang bersandar disana
Sedangkan aku masih
bergelayut merajut mimpi
Ingin menjadi sepertimu
Tidakkah salah semua
ini
Wahai Pak Menteri
Mungkinkah kukirim
surat ini melalui mentari?
Agar teriknya mampu
mencairkan kecemasan kami
Pak Menteri,
Seragamku mulai kusut
Abu-abunya semakin
mengabur seperti kecemasan
dalam mulutku, mencetus
aroma kebisuan,
perlahan mengalir
seperti airmataku,
air mata ibuku, air
mata punggung bapakku yang semakin menipis
kembang kempis lalu
menepis.
Aku yang belajar di
bawah ketiak para petani,
Belajar membaca dan
menghitung air mata yang jatuh
Tapi, engkau
samaratakan dengan akselerasi
Ini seperti sambal terasi Pak Menteri
Pak Menteri yang
kuhormati
Dengan segala hormat
sampai aku menjadi khidmat
Coba engkau sentuh
dadaku, disitu ada gemuruh dan keruh
Yang melambai kepadamu
Dan jangan salahkan
para pahlawan
Ketika mereka memberi
jalan pintas
Jalan pintas dari dua
puluh bungkus persoalan
Yang mampu mengantar kami
sampai tujuan,
Meski tak luhur
Tapi inilah aku, anak-anak
penurut dengan abu-abu yang semakin mengerut
Wahai Pak Menteri
Kepada siapa lagi surat
ini kukirimkan, kalau tidak teruntukmu
Karena engkau pemilik
ketuk
Ketuklah palumu agar
gemuruh tak bertabuh di kepalaku
Dan aku akan menurut, karena aku anak penurutu
Mojokerto, 2013
Antologi Festival Bulan Purnama Majapahit 2013
(dengan perubahan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar